Tri Agustin, tri a and Ayu Puspitas Indah Sari, Ayu (2017) PENGARUH USIA DAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA. In: SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA UNIVERSITAS ISLAM RIAU DENGAN TEMA "PERANAN PENDIDIKAN JASMANI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP DAN KARAKTER BANGSA" TAHUN 2017, 4--5 OKTOBER 2017, UNIVERSITAS ISLAM RIAU.
|
Text
artikel_seminar(1).pdf Download (829kB) | Preview |
Abstract
Abstract The purpose of this study is to find out how big the influence of age and traditional games (jump rope and crank) on the development of motor rough tunagrahita children. This type of research is quasi experimental design using factorial research design 2x2, the meaning that there are two factors studied is a form of exercise method that consists of age and traditional games. The sample of this research is the children of Tunagrahita SLB Karya Ibu and SLB Pembina Palembang age above 10 years (> 10 years) and under 10 years old (<10 years). Technique of data analysis in this research is two path Anava used at alpha significance level = 0,05. The results showed that the traditional game of the crank was better (effective) to spur the increase in motor rough tunagrahita children when compared with the game jump rope. And by age standards it is known that children aged> 10 years of motor responses are better when compared with children <10 years old. Keywords: tunagrahita, traditional game, age, gross motor Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh usia dan permainan tradisional (lompat tali dan engklek) terhadap perkembangan motorik kasar anak tunagrahita. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimental design) dengan menggunakan rancangan penelitian factorial 2x2, artinya ada dua faktor yang diteliti yaitu bentuk metode latihan yang terdiri dari usia dan permainan tradisional. Sampel dalam penelitian ini adalah anak tunagrahita SLB Karya Ibu dan SLB Pembina Palembang usia di atas 10 tahun (>10 tahun) dan usia di bawah 10 tahun (<10 tahun). Tehnik analisis data dalam penelitain ini adalah Anava dua jalur yang digunakan pada taraf signifikansi alpha = 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa permainan traditional engklek ternyata lebih baik (efektif) untuk memacu meningkatan motorik kasar anak tunagrahita bila dibandingkan dengan permainan lompat tali. Dan berdasarkan standar usia diketahui bahwa anak yang berumur >10 tahun respon motoriknya lebih baik bila dibandingkan dengan anak yang berusia <10 tahun. Kata kunci : tunagrahita, permainan traditional, usia, motorik kasar
Item Type: | Conference or Workshop Item (Speech) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Education |
Depositing User: | Mrs Ayu Puspita |
Date Deposited: | 07 Aug 2018 03:28 |
Last Modified: | 07 Aug 2018 03:28 |
URI: | http://eprints.binadarma.ac.id/id/eprint/3825 |
Actions (login required)
View Item |