Wiwin Agustian, Wiwin and Dina, m (2022) KONSEP PENGUPAHAN DALAM MANAJEMEN SYARIAH. KONSEP PENGUPAHAN DALAM MANAJEMEN SYARIAH.
|
Text
PENGUPAHAN SYARIAH WIWIN DINA.pdf Download (352kB) | Preview |
Abstract
Sebagaimana alasan keinginan orang bekerja (Peterson dan Plowman); keinginan untuk hidup (kelangsungan hidup), keinginan untuk memiliki posisi, keinginan untuk kekuasaan, keinginan untuk pemulihan (keinginan untuk pengakuan). Biasanya upah dan gaji mengikuti metode pengupahan barat (konvensional), berupa komponen pokok (gaji) atau minimum upah dan setiap penambahan emolumen yang dibayarkan langsung atau tidak langsung, baik dalam bentuk uang tunai ataupun barang, oleh pengusaha ke pekerja sehubungan dengan hubungan kerja. Sementara upah mengikuti pembayaran Islam yang diterima seseorang dalam hubungan pekerjaan berbentuk pembayaran materi di dunia (adil dan tepat) dan dalam bentuk pembayaran imbalan di akherat (pahala). Perbedaan pendapat terhadap upah antara barat dan Islam terletak dalam 2 hal: pertama, Islam melihat upah sangat besar kaitannya dengan konsep moral, sementara barat tidak. kedua, upah dalam Islam tidak hanya membatasi materi (materi atau duniawi) tetapi menembus batas kehidupan, yaitu berdimensi akherat yang disebut dengan imbalan pahala, sementara barat tidak. Untuk persamaan kedua konsep antara barat dan Islam terletak pada prinsip keadilan dan prinsip elegibilitas (kecukupan)
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Education |
Depositing User: | Mr Edi Surya Negara |
Date Deposited: | 15 Jun 2022 03:56 |
Last Modified: | 15 Jun 2022 03:56 |
URI: | http://eprints.binadarma.ac.id/id/eprint/10893 |
Actions (login required)
View Item |