Yuliwati, Erna (2013) EMISI GAS BUANG BIOMASSA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRESSURIZED FLUIDIZED BED COMBUSTION. In: SNIS 2013.
Text
Fullpaper SNIS2013.docx Download (111kB) |
Abstract
Pemakaian bahan bakar yaitu bahan bakar minyak, gas bumi dan batubara saat ini semakin meningkat seiring dengan bertambahnya aktivitas manusia sehingga berakibat pada cadangan dari ketiga bahan bakar tersebut akan habis dalam jangka waktu dekat. Selain masalah kekurangan cadangan, pemakaian bahan bakar yang berlebihan juga dapat menimbulkan polusi yang berakibat langsung dan tidak langsung bagi kehidupan di bumi khususnya pada manusia. Beberapa polutan penting yang perlu diperhatikan dari bahan bakar minyak, gas bumi, dan batubara diantaranya adalah CO2 (Karbon Dioksida), CO (Karbon Monoksida), HC (Hidro Karbon),dan NOx (Nitrogen Oksida)karena telah lama diketahui dapat mencemari lingkungan. Sehubungan dengan itu saat ini telah mulai dikembangkan bahan bakar alternatif yang memanfaatkan limbah pertanian, kehutanan maupun industri perkebunan dan bukan bahan pangan. Bahan bakar tersebut salah satunya adalah biomassa. Biomassa merupakan bahan bakar yang dapat diperbaharui yang utamanya berasal dari tumbuhan bukan pangan.Penelitian ini dilakukan terhadap tumbuhan batang kayu antara lain serbuk kayu Jati (Tectona grandis), Karet (Hevea raziliensis), Meranti (Shorea sp.)dan Pelawan (Tristania sp.).Tujuan penelitian ini adalah mengetahui secara umum perbandingan nilai kalori, analisa proksimat, analisa ultimat, dan khususnya pada gas buang hasil pembakaran serbuk biomassa.Sistem pembakaran yang dipakai adalah Pressurized Fluidized Bed Combustion (PFBC), sistem ini dirancang untuk dapat menghasilkan emisi gas buang yang bersih. Sedangkan alat ukur emisi gas buang yang dipakai adalah Gas Emission Analizer.Analisa proksimat menunjukkan nilai maksimum untuk kadar air pada serbuk kayu karetsebesar 13,24%, kadar zat terbang pada serbuk kayu Pelawansebesar 71,52% dan kadar abu pada serbuk kayu Jatisebesar 1,57% serta kadar karbon tetap pada serbuk kayu Merantisebesar16,86%.Analisaultimatmenunjukkan nilai maksimum kadar karbon pada serbuk kayu Pelawan sebesar 44,90%, kadar Hidrogen pada serbuk kayu Merantisebesar 6,46%, kadar Nitrogenpada serbuk kayuKaret sebesar 0,38%, kadar Sulfur pada serbuk kayu Karetsebesar 0,17%. Hasil penelitian menunjukkan dengan supply bahan bakar 500 gram, emisi gas buang pembakaran terendah adalah serbuk kayu meranti(Shorea sp.) dengan komposisi kadar CO2sebesar 9,01%, CO sebesar 0,24%, HC sebesar 28 ppm, dan NOx sebesar 42 ppm.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Mr Upload Admin |
Date Deposited: | 30 Jan 2016 02:48 |
Last Modified: | 30 Jan 2016 02:48 |
URI: | http://eprints.binadarma.ac.id/id/eprint/2657 |
Actions (login required)
View Item |