Hastari, Mayrita (2022) MAKNA YANG TERSIRAT DALAM BAHASA PUISI ”JANGAN TANGGUNG JANGAN KEPALANG” KARYA SUTAN TAKDIR ALISYAHBANA. MAKNA YANG TERSIRAT DALAM BAHASA PUISI ”JANGAN TANGGUNG JANGAN KEPALANG” KARYA SUTAN TAKDIR ALISYAHBANA.
Text
HASTARI (MAKNA TERSIRAT DARI BAHASA PUISI) jurnal komunikasi 2012.docx Download (35kB) |
Abstract
Tulisan ini mendeskripsikan makna yang tersirat dari bahasa puisi ”Jangan Tanggung Jangan Kepalang” karya Sutan Takdir Alisyahbana melalui pendekatan sosiologi sastra. Pembahasan ini bermaksud untuk mengetahui dan mendeskripsikan latar belakang kehidupan sosial-budaya, kehidupan masyarakat, maupun tanggapan kejiwaan atau sikap pengarang terhadap penciptaan karya puisi tersebut. Pada puisi ”Jangan Tanggung Jangan Kepalang” Karya STA terdapat unsur-unsur sosialnya. STA melihat adanya gejolak dalam diri masyarakat dalam mengerjakan sesuatu. Kebanyakan masyarakat sebelum mencapai hasil yang diinginkan, mereka sudah takut dan kecewa duluan, bahkan sudah mundur duluan. Sehingga tidak memperoleh hasilnya. Permasalahan tersebutlah yang menyebabkan STA menciptakan puisi ”Jangan Tanggung Jangan Kepalang”. Puisi ini sangat tinggi nilai sosialnya
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PA Classical philology |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Education |
Depositing User: | Mr Edi Surya Negara |
Date Deposited: | 21 Jun 2022 05:15 |
Last Modified: | 21 Jun 2022 05:15 |
URI: | http://eprints.binadarma.ac.id/id/eprint/13899 |
Actions (login required)
View Item |