UNIVERSITAS BINA DARMA - TEKNIK - TEKNIK SIPIL - REKAYASA LAHAN RAWA LANJUTAN - PENGELOLAAN RAWA GAMBUT

UNIVERSITAS BINA DARMA, UNIVERSITAS BINA DARMA UNIVERSITAS BINA DARMA - TEKNIK - TEKNIK SIPIL - REKAYASA LAHAN RAWA LANJUTAN - PENGELOLAAN RAWA GAMBUT. UNIVERSITAS BINA DARMA.

[img] Text
PER 02_Pengelolaan Rawa Gambut(2019-2020)Genap_UNIVERSITAS BINA DARMA.doc

Download (1MB)

Abstract

Salah satu masalah lingkungan di lahan gambut adalah tingginya laju degradasi lahan dan deforestasi. Pengembangan sistem agroforestri berbasis jelutung rawa menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hal ini memerlukan adanya keterpaduan unsur-unsur yang membentuk sistem pengembangan, yakni: subsistem hulu, subsistem tengah, subsistem hilir dan subsistem pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pengembangan sistem agroforestri berbasis jelutung rawa untuk merehabilitasi lahan gambut terdegradasi. Parameter yang diteliti mencakup design (pola) agroforestri berbasis jelutung rawa di lahan gambut, performansi pertumbuhan jelutung rawa pada berbagai pola agroforestri di lahan gambut dan kelembagaan pengembangan jelutung rawa untuk merehabilitasi lahan gambut. Data primer diperoleh melalui pendekatan wawancara dengan informan, wawancara mendalam dengan informan kunci, observasi dan pengukuran langsung di lapangan serta Focus Group Discussion (FGD) dengan stakeholders. Penelitian ini dilakukan di Desa Mantaren, Desa Jabiren dan Desa Tumbang Nusa, yang termasuk wilayah Kabupaten Pulang Pisau serta Kelurahan Kalampangan, yang termasuk wilayah Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Desa-desa tersebut dipilih sebagai lokasi dalam penelitian ini karena jelutung rawa telah dikembangkan dengan berbagai pola agroforestri khas masing-masing tipologi lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di masing-masing tipologi lahan gambut telah berkembang beberapa pola agroforestri. Pada tipologi lahan gambut tipis pola agroforestri jelutung rawa yang telah berkembang dapat dikelompokkan menjadi 3, yakni: alleycropping dengan teknik gundukan, alleycropping dengan teknik surjan dan agrosilvofishery dengan teknik surjan. Pola agroforestri di lahan gambut tebal yang telah berkembang secara umum dapat dikelompokkan menjadi 2, yakni: mixed cropping dengan teknik petak berparit dan alleycropping dengan teknik petak berparit. Performansi pertumbuhan jelutung pada berbagai pola agroforestri menunjukkan riap tinggi batang mencapai 86,55 – 127,94 cm per tahun dan riap diameter batang mencapai 1,56 – 2,15 cm per tahun. Kelembagaan pengembangan jelutung rawa dengan sistem agroforesri dapat dilakukan dengan sistem kebersamaan ekonomi (SKE) berdasarkan manajemen kemitraan dengan mempertimbangkan kearifan lokal.

Item Type: Other
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment
Depositing User: Mr Edi Surya Negara
Date Deposited: 13 Feb 2022 08:39
Last Modified: 13 Feb 2022 08:39
URI: http://eprints.binadarma.ac.id/id/eprint/5070

Actions (login required)

View Item View Item