Simbol dan Makna “Kuliner” (Studi Etnografi Kuliner Lokal dan Fast Food pada Masyarakat di Kota Palembang)

Misnawati, Desy Simbol dan Makna “Kuliner” (Studi Etnografi Kuliner Lokal dan Fast Food pada Masyarakat di Kota Palembang). FDI JATIM.

[img]
Preview
Text
66 Simbol dan Makna “Kuliner” (Gatut Rubiono) (1).pdf

Download (452kB) | Preview

Abstract

Mengkonsumsi merupakan suatu kegiatan yang lazim dilakukan dalam memenuhi kebutuhan individu. Dewasa ini konsumsi lebih daripada kegiatan kebutuhan primer dan yang mana sebagai keinginan (desire). Dunia konsumsi saat ini menawarkan kebutuhan baru agar individu mengkonsumsinya. Salah seorang tokoh pemikir postmodernisme yang consent mengkaji masyarakat konsumerisme yakni Jean Baudrillard mengatakan bahwa konsumerisme sebagai anak kandung kapitalisme telah merangsek sampai ke jantung masyarakat. Perilaku konsumsi dipandang sebagai homogenisasi atau heterogenisasi budaya global. Homogenisasi diartikan sebagai budaya local yang terkooptasi oleh budaya global atau sebaliknya. Budaya local semakin menunjukkakn eksistensinya ditengah berkembangnya budaya global. Perubahan perilaku konsumsi ini seringkali di pandang sebagai suatu yang negatif, menjadi kambing hitam dalam beberapa hal termasuk terdegradasinya budaya lokal dan budaya nasional maupun budaya internasional. Pergeseran perilaku konsumsi tidak lagi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tetapi didasarkan motivasi untuk mendapat tantangan, suatu senses, kegembiraan, sosialisasi, menghilangkan stress, memberikan pengetahuan baru dan menjadi trend yang berlangsung dalam kegiatan aktivitas komunikasi sehari hari pada masyarakat Palembang. Selera merupakan upaya seseorang untuk mempresentasikan identitas dan ideologinya. Saat ini kegiatan konsumsi merupakan suatu aktivitas komunikasi di dalamnya terdapat simbol-simbol sosial yang memuat status, prestise yang membentuk personalisasi diri dipertukarkan diantara anggota masyarakat.. Penelitian ini mencoba mengkaji filosofis pemikiran Jean Baudrilladr dalam memahami konsumsi dalam aktivitas masyarakat Palembang. sudut pandang yang digunakan dalam memahami konsumsi secara epistemologi sosial yaitu logika sosial konsumsi. Pemahaman konsumsi berangkat pada realitas sosial, konsumsi merupakan kegiatan atau tindakan menggunakan komditas barang atau jasa dalam rangka memenuhi keinginan, dengan cara atau sikap yang umum, dipengaruhi oleh struktur dan pranata sosial pada masyarakat Kota Palembang.

Item Type: Article
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Mr Muhamad Akbar
Date Deposited: 14 Nov 2020 03:43
Last Modified: 14 Nov 2020 03:43
URI: http://eprints.binadarma.ac.id/id/eprint/4312

Actions (login required)

View Item View Item