Yuliwati, Erna and Kusmindari, Ch Desi (2015) OPTIMASI KONDISI PROSES MEMBRAN ULTRAFILTRASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT. PROSIDING SEMNASTI – MUSINDEEP 2015. pp. 283-292. ISSN 978-602-73549-0-6
|
Text
Makalah Erna- Desi,2015.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Permasalahan limbah berminyak dari industri yang menyebabkan pencemaran sungai dan ketatnya regulasi tentang limbah menjadi perhatian utama bagi induatri terutama industri kelapa sawit. Pengolahan limbah secara konvensional belum mampu mencapai standar batas minimum regulasi yang telah ditetapkan. Kendala luas lahan dan teknis pengelolaan limbah yang rumit dan menghasilkan volume sludge yang besar. Selain itu khusus untuk mengelola limbah organik cair, sulitnya proses degradasi terhadap limbah akibat tingginya kuantitas dan kandungan kontaminan yang dapat mencapai hingga 40.000-120.000 mg/l untuk COD. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kondisi proses optimum membran ultrafiltrasi dalam pengelolaan limbah cair industri CPO. Penggunaan response surface methodology (RSM) (Design expert 8.0.5.2) terdiri dari 4 tahapan yaitu membuat rancangan percobaan (design of experiment), model fitting, optimasi dan verifikasi . Rancangan percobaan menggunakan 23 full factorial design dengan 28 run yang terdiri dari 18 run pada level dua (-1/+1), 6 run star points dan 4 run replikasi pada center points (0). Model fitting untuk persamaan pada polinomial tingkat empat (fourth-order polynomial) dibentuk untuk menggambarkan goodness-of-fit. Respon untuk beberapa variael yang digunakan yaitu air bubble flow rate (ABFR), hydraulic retention time (HRT), mixed liquor suspended solids (MLSS), and pH , digunakan untuk mendapatkan nilai optimumkondisi proses filtrasi dan nilai maksimum total suspended solids (TSS) and ammonium nitrogen (NH3-N) yang dipisahkan. Hasil dari RSM menunjukkan bahwa nilai optimum kondisi proses filyrasi untuk memisahkan total suspended solids (TSS) sebesar 99.63% dan ammonium nitrogen ( NH3-N) sebesar 92.82 % adalah pada kondisi proses ABFR pada 2.25 ml/min, HRT pada 276.93 min, MLSS concentration pada 4.50 g/L, and pH pada 6.50. Sebagai tambahan, dapat disimpulkan bahwa keempat variabel yang digunakan pada penelitian ini mempengaruhi proses pemisahan secara signifikan pada pemisahan TSS dan ammonium nitrogen dengan merujuk pada nilai ANOVA dari R2 sebesar 0,9974 dan 0,999 untuk masing masing harga tersebut. Sehungga dapat disimpulkkan bahwa sebuah pendekatan matematis dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi secara teori dan dapat diverifikasi dengan baik.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Mrs Christofora Desi |
Date Deposited: | 22 Apr 2016 01:47 |
Last Modified: | 22 Apr 2016 01:47 |
URI: | http://eprints.binadarma.ac.id/id/eprint/2795 |
Actions (login required)
View Item |