Hastary, Mayrita Makna yang Tersirat dalam Bahasa Puisi “Jangan Tanggung Jangan Kepalang” Karya Sutan Takdir Alisyahbana. Bina Bahasa. ISSN 0216-3993
|
Text
02 17 - 26 MAKNA TERSIRAT DARI BAHASA PUISI by HASTARI.pdf Download (209kB) | Preview |
Abstract
Tulisan ini mendeskripsikan makna yang tersirat dari bahasa puisi ”Jangan Tanggung Jangan Kepalang” karya Sutan Takdir Alisyahbana melalui pendekatan sosiologi sastra. Pembahasan ini bermaksud untuk mengetahui dan mendeskripsikan latar belakang kehidupan sosial-budaya, kehidupan masyarakat, maupun tanggapan kejiwaan atau sikap pengarang terhadap penciptaan karya puisi tersebut. Pada puisi ”Jangan Tanggung Jangan Kepalang” Karya STA terdapat unsur-unsur sosialnya. STA melihat adanya gejolak dalam diri masyarakat dalam mengerjakan sesuatu. Kebanyakan masyarakat sebelum mencapai hasil yang diinginkan, mereka sudah takut dan kecewa duluan, bahkan sudah mundur duluan. Sehingga tidak memperoleh hasilnya. Permasalahan tersebutlah yang menyebabkan STA menciptakan puisi ”Jangan Tanggung Jangan Kepalang”. Puisi ini sangat tinggi nilai sosialnya. Kata Kunci: Makna, Sosiologi Sastra, Puisi
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) > PN0080 Criticism |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Art |
Depositing User: | Mrs Hastari Mayrita |
Date Deposited: | 26 Feb 2016 00:44 |
Last Modified: | 26 Feb 2016 00:44 |
URI: | http://eprints.binadarma.ac.id/id/eprint/2753 |
Actions (login required)
View Item |