SUMATERA SELATAN MENATA MASA DEPAN RAMAH LINGKUNGAN DENGAN PROGRAM MITIGASI-ANTISIPASI PENGHASIL ENERGI TERBARUKAN

UNIVERSITAS BINA DARMA, UNIVERSITAS BINA DARMA (2022) SUMATERA SELATAN MENATA MASA DEPAN RAMAH LINGKUNGAN DENGAN PROGRAM MITIGASI-ANTISIPASI PENGHASIL ENERGI TERBARUKAN. SUMATERA SELATAN MENATA MASA DEPAN RAMAH LINGKUNGAN DENGAN PROGRAM MITIGASI-ANTISIPASI PENGHASIL ENERGI TERBARUKAN.

[img] Text
PROPOSAL GORONTALO.docx

Download (78kB)
Official URL: https://www.binadarma.ac.id

Abstract

Sumatera Selatan sebagai bagian dari negara agraris memiliki ekosistem geografis dengan daerah berpotensi dalam perluasan wilayah perkebuanan. Adanya potensi tesebut Sumatera Selatan memanfaatkanya dengan memperluas beberapa jenis perkebunan. Perkebunan tersebut disamping untuk meminimumkan pemanasan global dengan program Early Warning (EW), Sumatera Selatan juga menggalakan perkebunan untuk penghasil energi terbarukan. Sebagai contoh banyaknya kelapa sawit yang hampir merata diseluruh kabupaten di Sumatera Selatan yang dapat mereduksi emisi gas rumah kaca dengan menghitung O2 yang dihasilkan dalam ton/ha. Jumlah biomassa yang dapat menyerap CO2 dapat mengubahnya menjadi udara bersih O2. Tidak hanya perkebunan kelapa sawit yang digalakan, tetapi perkebunan karet dan tebu juga cukup luas ada di Provinsi Sumatera Selatan. Dalam Program mitigasi untuk menurunkan Efek Rumah Kaca (ERK) dalam program Sumatera Selatan di masa depan ramah lingkungan tersebut, Sumatera Selatan juga mendukung program antisipasi dalam hal menggalakan energi terbarukan pengganti energi konvensional yang semakin menipis di masa akan datang. Energi terbarukan yang digalakan salah satunya adalah energi dari hayati. Hasil analisis dalam pemanfaatan limbah perkebunan seperti sisa sawit dan karet sebagai energi berupa biofuels, dan mengurangi emisi CO2 sampai 75% per tahun. Pemanfaatan sisa tanaman tebu menjadi gula sebagai sumber bahan bakar terbarukan berupa bioethanol, dan dapat mengurangi emisi CO2 sebanyak 45ton. Satu hektar kebun sawit menghasilkan biomassa berupa batang, pelepah dan tandan sawit 36 ton pertahun. Jumlah biomassa ini dapat menyerap pencemaran udara CO2 sebanyak 22ton pertahun, dan mengubahnya menjadi udara bersih O2 sebanyak 20ton pertahun, sekaligus menghasilkan energi terbarukan. Energi terbarukan berpotensi di Sumatera Selatan adalah biofuels dari limbah kelapa sawit.

Item Type: Article
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Electronics and Computer Science
Depositing User: Mr Edi Surya Negara
Date Deposited: 25 Jun 2022 03:35
Last Modified: 25 Jun 2022 03:35
URI: http://eprints.binadarma.ac.id/id/eprint/15700

Actions (login required)

View Item View Item