ishak yunus, ishak yunus (2022) ANALISIS PEMANFAATAN DAERAH RAWA LEBAK (STUDI KASUS KELURAHAN MARIANA ILIR KECAMATAN BANYUASIN I KABUPATEN BANYUASIN). ANALISIS PEMANFAATAN DAERAH RAWA LEBAK (STUDI KASUS KELURAHAN MARIANA ILIR KECAMATAN BANYUASIN I KABUPATEN BANYUASIN).
Text
Makalah FWI DAERAH RAWA LEBAK Baru.doc Download (268kB) |
Abstract
Darah rawa sebagai salah satu sumber daya air, merupakan karunia Allah SWT dan memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Rawa mempunyai nilai geostrategis dalam mendukung pengembangan wilayah. Sejalan dengan semakin meningkatnya pemanfaatan rawa dan pemahaman terhadap permasalahan lingkungan, maka perlu dilakukan pengaturan pengembangan rawa yang berwawasan lingkungan hidup agar diperoleh manfaat secara berkelanjutan. Pengembangan daerah dataran rendah atau sering di sebut sebagai daerah rawa lebak di daerah Sumatera Selatan terus dilaksanakan, khususnya perubahan untuk kegiatan perumahan atau industri, sedangkan daerah rawa lebak untuk dijadikan lahan pertanian nampaknya sangat sulit akibatnya banyak lahan rawa lebak yang belum termanfaatkan untuk dijadikan lahan pertanian, hal ini juga tidak terkecuali di Kabuapten Banyuasin, yang saat ini banyak memiliki lahan rawa lebak yang belum termanfaatkan. Untuk memanfaatkan rawa lebak “tidur” ini, diperlukan analisis sistem pemanfaatan lahan yang selama ini “tidur” atau tidak termanfaatkan diperlukan kajian tentang besaran lahan rawa lebak, kondisi air tampungan pada daerah rawa lebak termasuk didalamnya kondisi air tanah termasuk kondisi groundwater storage, serta besaran debit banjir pada luasan daerah aliran sungai yang ada, karakteristik jenis tanah yang ada pada lahan rawa lebak tersebut. Stigma yang muncul dimata masyarakat awam adalah daerah rawa Desa Mariana Ilir Kecamatan Banyuasin I Kabupaten adalah lahan marjinal, lahan terlantar, lahan tak bertuan. Lahan rawa lebak Desa Mariana Ilir tidak layak untuk tanaman padi karena tingkat keasaman air sangat tinggi. Berdasarkan hasil kajian, luas daerah Kecamatan Banyuasin I Kebupaten Banyuasin seluas 70.380 Ha, luas lahan rawa lebak sebesar lebih kurang 50 Ha, dengan tinggi lahan 5 – 10 m dari permukaan air laut, sedangkan tinggi air rawa lebak yang rata-rata 50 cm pada saat musim hujan, sedangkan pada musin kemarau lahan rawa lebak menjadi kering.. Tinggi lapisan olah tanah setinggi 25 – 50 cm, dengan struktur tanah berupa asosiasi clay humus dan lapisan bawah humus berupa jenis tanah putih kekuningan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment |
Depositing User: | Mr Edi Surya Negara |
Date Deposited: | 23 Jun 2022 03:31 |
Last Modified: | 23 Jun 2022 03:31 |
URI: | http://eprints.binadarma.ac.id/id/eprint/14927 |
Actions (login required)
View Item |