bina, darma (2022) KAJIAN SEDIMENT TRANSPORT SUNGAI BANYUASIN SEBAGAI ALUR RENCANA PELABUHAN SAMUDERA TANJUNG API-API. KAJIAN SEDIMENT TRANSPORT SUNGAI BANYUASIN SEBAGAI ALUR RENCANA PELABUHAN SAMUDERA TANJUNG API-API.
Text
Makalah FRN II 2012.doc Download (1MB) |
Abstract
Investasi melalui sistem pada pelabuhan yang direncanakan pembangunannya sejak tahun 1975 ini, dipandang potensial karena Tanjung Api-Api dapat dimanfaatkan sebagai pelabuhan ekspor batu bara oleh PT.Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA). PTBA saat ini mengeksplorasi batu bara dengan cadangan mencapai 4,8 milyar ton, total cadangan batu bara di daerah ini mencapai 18 milyar ton atau lebih dari 50 persen jumlah potensi batu bara di Indonesia. Dari penjelasan di atas, pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-Api di Kabupaten Banyuasin cukup menjanjikan. Walaupun demikian ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dan pertimbangan, salah satunya adalah faktor keterkaitan Pelabuhan Tanjung Api-Api dengan lingkungan sekitar, khususnya lingkungan fisik perlu menjadi kajian. Lingkungan fisik tersebut antara lain adalah kondisi debit air Sungai Banyuasin (Lokasi Pelabuhan Tanjung Api-Api) yang akan berfungsi sebagai alur dan kolam pelabuhan serta lalu lintas air (debit rata-rata, debit minimum dan debit andalan dalam konteks ketersediaan air serta debit banjir pada sisi keamanan infrastruktur Pelabuhan Tanjung Api-Api) Sedimentasi yang terjadi di muara Sungai Banyuasin akibat pengendapan dari suspended load yang dibawa oleh air. Kandungan suspended load rata-rata pada arus keluar pada saat neap tide sebesar 0,0629 g/lt, sedangkan pada arus masuk adalah sebesar 0,0617 g/lt. Pada saat spring tide, kandungan suspended load rata-rata arus keluar adalah 0,1613 g/lt dan pada saat arus masuk adalah 0,3020 g/lt. Tingginya kandungan suspended load pada saat spring tide ini lebih disebabkan oleh adanya pengadukan dasar laut. Besarnya net transport sediment pada saat neap tide adalah 89 ton/tahun ke arah luar, sedangkan pada saat spring tide adalah 10.837 ton/tahun masuk ke sungai. muatan dasar pada band 3-2-1 berkisar antara 98,07 – 116,93 mg/l, dimana nilai konsentrasi terendah terdapat pada stasiun 27 dan yang terbesar pada tiga titik pengambilan sampel, yaitu lokasi 5,6, dan 15. Dari hasil perhitungan konsentrasi sedimen pada muara sungai Banyuasin, nilai konsentrasi MPT jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai konsentrasi muatan dasar. sedimentasi pada daerah muara Sungai Banyuasin lebih dominan disebabkan oleh karena pengaruh debit sungai.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Physics |
Depositing User: | Mr Edi Surya Negara |
Date Deposited: | 23 Jun 2022 03:30 |
Last Modified: | 23 Jun 2022 03:30 |
URI: | http://eprints.binadarma.ac.id/id/eprint/14917 |
Actions (login required)
View Item |