UNIVERSITAS BINA DARMA, UNIVERSITAS BINA DARMA (2022) Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) pada Pengembangan Produk Differential Locker. Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) pada Pengembangan Produk Differential Locker..
|
Text
Prosiding Materi BKSTI Malang 2017.pdf Download (347kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendisain alat bantu bagi truk pengangkut hasil perkebunan untuk mengatasi hambatan prasarana jalan perkebunan yang rusak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengunci gardan (differential locker) merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk mengatasi prasarana jalan perkebunan yang rusak. Produsen harus mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk melalui metode Quality Function Deployment (QFD) juga kekuatan bahan baku besi. Hasil penelitian pertama mendapati konsumen lebih menyukai produk locker manual (353) berbanding otomatis (125,42). Berdasarkan urutan kepentingan, daya tahan produk urutannya 1, Bahan baku yang baik urutannya 2, dan kemampuan operasi produk urutannya 3. Sedangkan hasil rancangan proses produksi Differential Locker berdasarkan prioritas adalah pemilihan jenis bahan dengan nilai 49%, prioritas ke dua pembuatan alat dengan nilai 25%, prioritas ke tiga pemilihan lampu indikator dengan nilai 15 %. Hasil penelitian kedua mendapati bahwa pembuatan produk Differential Locker untuk kendaraan truk dengan kapasitas angkut sebesar 5,032 ton sesuai dengan standar uji dari Dinas Perhubungan Sumatera Selatan untuk truk Colt Diesel FE 73 110 PS memerlukan bahan baku Baja Karbon Sedang dengan kadar karbon antara 0,25 %- 0.6 % dengan kode S 50 C yang berkekuatan 62 kg/mm2Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendisain alat bantu bagi truk pengangkut hasil perkebunan untuk mengatasi hambatan prasarana jalan perkebunan yang rusak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengunci gardan (differential locker) merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk mengatasi prasarana jalan perkebunan yang rusak. Produsen harus mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk melalui metode Quality Function Deployment (QFD) juga kekuatan bahan baku besi. Hasil penelitian pertama mendapati konsumen lebih menyukai produk locker manual (353) berbanding otomatis (125,42). Berdasarkan urutan kepentingan, daya tahan produk urutannya 1, Bahan baku yang baik urutannya 2, dan kemampuan operasi produk urutannya 3. Sedangkan hasil rancangan proses produksi Differential Locker berdasarkan prioritas adalah pemilihan jenis bahan dengan nilai 49%, prioritas ke dua pembuatan alat dengan nilai 25%, prioritas ke tiga pemilihan lampu indikator dengan nilai 15 %. Hasil penelitian kedua mendapati bahwa pembuatan produk Differential Locker untuk kendaraan truk dengan kapasitas angkut sebesar 5,032 ton sesuai dengan standar uji dari Dinas Perhubungan Sumatera Selatan untuk truk Colt Diesel FE 73 110 PS memerlukan bahan baku Baja Karbon Sedang dengan kadar karbon antara 0,25 %- 0.6 % dengan kode S 50 C yang berkekuatan 62 kg/mm2
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Mr Edi Surya Negara |
Date Deposited: | 21 Jun 2022 05:16 |
Last Modified: | 21 Jun 2022 05:16 |
URI: | http://eprints.binadarma.ac.id/id/eprint/13924 |
Actions (login required)
View Item |