Permasalahan rantai pasokan secara tradisional menimbulkan pendistribusian hasil produksi karet rakyat tidak efisien. Ruang lingkup penelitian berada di kabupaten Musi Rawas. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan rantai pasok karet rakyat dari setiap saluran rantai pasok menggunakan sistem informasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Linier Programming (LP). Kapasitas alat angkut dan jam tenaga kerja dijadikan sebagai fungsi kendala sedangkan fungsi tujuannya adalah memaksimalkan keuntungan distribusi dari setiap saluran rantai pasok karet. Dari hasil pengujian aplikasi Quantitative Management (QM) dengan sampel petani 1, pengumpul desa 1 dan pengumpul kecamatan 1 pada saluran pertama didapatkan solution produk jenis A yakni sebesar 625 dan keuntungan X1=8218, kemudian dikalikan jadi keuntungannya sebesar Rp. 5.136.250. Dari hasil pengujian aplikasi Quantitative Management (QM) dengan sampel petani dan pengumpul desa/kecamatan 1 pada saluran kedua didapatan solution produk jenis A yakni sebesar 500 dan keuntungan X1=7923, keuntungannya sebesar Rp. 3.961.500. Dari hasil pengujian aplikasi Quantitative Management (QM) dengan sampel petani dan UPPB 1 pada saluran ketiga didapatkan solution produk jenis B yakni sebesar 562.5 dan keuntungan X2=9897, keuntungannya sebesar Rp. 5.567.063. Jadi dari hasil analisis menggunakan aplikasi QM, keuntungan maksimal dari rantai pasok karet rakyat kabupaten Musi Rawas terdapat pada saluran ketiga.

UNIVERSITAS BINA DARMA, UNIVERSITAS BINA DARMA (2022) Permasalahan rantai pasokan secara tradisional menimbulkan pendistribusian hasil produksi karet rakyat tidak efisien. Ruang lingkup penelitian berada di kabupaten Musi Rawas. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan rantai pasok karet rakyat dari setiap saluran rantai pasok menggunakan sistem informasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Linier Programming (LP). Kapasitas alat angkut dan jam tenaga kerja dijadikan sebagai fungsi kendala sedangkan fungsi tujuannya adalah memaksimalkan keuntungan distribusi dari setiap saluran rantai pasok karet. Dari hasil pengujian aplikasi Quantitative Management (QM) dengan sampel petani 1, pengumpul desa 1 dan pengumpul kecamatan 1 pada saluran pertama didapatkan solution produk jenis A yakni sebesar 625 dan keuntungan X1=8218, kemudian dikalikan jadi keuntungannya sebesar Rp. 5.136.250. Dari hasil pengujian aplikasi Quantitative Management (QM) dengan sampel petani dan pengumpul desa/kecamatan 1 pada saluran kedua didapatan solution produk jenis A yakni sebesar 500 dan keuntungan X1=7923, keuntungannya sebesar Rp. 3.961.500. Dari hasil pengujian aplikasi Quantitative Management (QM) dengan sampel petani dan UPPB 1 pada saluran ketiga didapatkan solution produk jenis B yakni sebesar 562.5 dan keuntungan X2=9897, keuntungannya sebesar Rp. 5.567.063. Jadi dari hasil analisis menggunakan aplikasi QM, keuntungan maksimal dari rantai pasok karet rakyat kabupaten Musi Rawas terdapat pada saluran ketiga. Permasalahan rantai pasokan secara tradisional menimbulkan pendistribusian hasil produksi karet rakyat tidak efisien. Ruang lingkup penelitian berada di kabupaten Musi Rawas. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan rantai pasok karet rakyat dari set.

[img]
Preview
Text
3017-8080-1-PB.pdf

Download (409kB) | Preview
Official URL: https://www.binadarma.ac.id

Abstract

Permasalahan rantai pasokan secara tradisional menimbulkan pendistribusian hasil produksi karet rakyat tidak efisien. Ruang lingkup penelitian berada di kabupaten Musi Rawas. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan rantai pasok karet rakyat dari setiap saluran rantai pasok menggunakan sistem informasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Linier Programming (LP). Kapasitas alat angkut dan jam tenaga kerja dijadikan sebagai fungsi kendala sedangkan fungsi tujuannya adalah memaksimalkan keuntungan distribusi dari setiap saluran rantai pasok karet. Dari hasil pengujian aplikasi Quantitative Management (QM) dengan sampel petani 1, pengumpul desa 1 dan pengumpul kecamatan 1 pada saluran pertama didapatkan solution produk jenis A yakni sebesar 625 dan keuntungan X1=8218, kemudian dikalikan jadi keuntungannya sebesar Rp. 5.136.250. Dari hasil pengujian aplikasi Quantitative Management (QM) dengan sampel petani dan pengumpul desa/kecamatan 1 pada saluran kedua didapatan solution produk jenis A yakni sebesar 500 dan keuntungan X1=7923, keuntungannya sebesar Rp. 3.961.500. Dari hasil pengujian aplikasi Quantitative Management (QM) dengan sampel petani dan UPPB 1 pada saluran ketiga didapatkan solution produk jenis B yakni sebesar 562.5 dan keuntungan X2=9897, keuntungannya sebesar Rp. 5.567.063. Jadi dari hasil analisis menggunakan aplikasi QM, keuntungan maksimal dari rantai pasok karet rakyat kabupaten Musi Rawas terdapat pada saluran ketiga.

Item Type: Article
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Mr Edi Surya Negara
Date Deposited: 20 Jun 2022 07:14
Last Modified: 20 Jun 2022 07:14
URI: http://eprints.binadarma.ac.id/id/eprint/13433

Actions (login required)

View Item View Item